Sekretaris LPM Hadiri Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Implementasi MBKM di Tangerang Selatan

lpmiainlhokseumawe | Warek 1 yang diwakili Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Lhokseumawe,  Dr. Agus Salim Salabi, M.A. turut menghadiri kegiatan “Koordinasi dan evaluasi Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pada tanggal 11-13 Desember 2023, yang berlokasi di Hotel Mercure Alam Sutera, Tangerang Selatan.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. menyampaikan komitmen Kementerian Agama (Kemenag) untuk mendukung prodi-prodi yang mampu mencapai akreditasi unggul di tahun 2024. Beliau menekankan pentingnya mencapai capaian akreditasi unggul sebesar 60%, di mana saat ini baru 9 PTKI yang telah meraihnya. Terdapat kekhawatiran terkait animo masyarakat yang belum optimal terhadap PTKI, dan untuk itu, Kemenag berupaya melakukan rebranding dengan mengubah beberapa institut menjadi universitas dan mengalihkan nama prodi ke nama yang lebih umum. Untuk itu seluruh Wakil Rektor I dan Tim LPM di masing-masing PTKI diharapkan dapat bertanggung jawab atas peningkatan kualitas perguruan tinggi. Direktur PTKIS juga berjanji untuk memberikan insentif kepada perguruan tinggi yang berhasil bertransformasi menjadi unggul pada tahun 2024.

Prof. Dr. Ali Ramdani, M.T., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, turut memberikan sambutan dengan menekankan empat pilar penting, yaitu aksesibilitas, kualitas dan relevansi, daya saing, serta tata kelola. Beliau menyoroti perlunya peningkatan aksesibilitas, kualitas, dan daya saing alumni PTKI. Dalam hal daya saing, terdapat tantangan di mana alumni PTKI belum dapat bersaing maksimal dengan alumni Perguruan Tinggi Umum (PTU).

Pada hari kedua acara, dilakukan pembahasan terkait program MBKM Mora Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) 2024 untuk semester genap, dengan fokus pada peran prodi sebagai ujung tombak implementasi MBKM. Dengan adanya program MOSMA, diharapkan mahasiswa dapat belajar di luar kampus, dengan pendanaan yang dibebankan kepada penyelenggara program.

Kerja sama luar Perguruan Tinggi (PT) juga menjadi fokus pembahasan, di mana USAID HEPI dan BRIN membuka peluang kerja sama dengan PTKI. USAID HEPI, yang sebelumnya mendukung PTU, kini berpotensi untuk bekerja sama dengan PTKI, terutama pada prodi saintek. Di samping itu, BRIN menawarkan peluang kerja sama dalam program magang, praktik kerja, penelitian, dan riset.

Semua pihak diharapkan untuk berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia, sejalan dengan semangat mencapai predikat unggul. Acara ditutup dengan kesepakatan untuk terus mengoptimalkan MBKM sebagai salah satu cara mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. (Sek. LPM)