Juknis Pelaksanaan MBKM di IAIN Lhokseumawe: Membuka Pintu Merdeka Belajar

lpm.iainlhokseumawe | Penyelenggaraan kegiatan “Juknis Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” yang berlangsung pada tanggal 11-12 September 2023 merupakan inisiatif Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Lhokseumawe. Hal ini untuk memberikan pemahaman dan mendorong para dosen dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) secara efektif.

MBKM memiliki esensi yang kuat dalam mengubah paradigma pendidikan tinggi. Konsep ini didasarkan pada Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang standar nasional pendidikan tinggi serta Kepdirjen Pendis No. 1591 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. MBKM bukan sekadar kurikulum biasa, melainkan implementasi dari Kurikulum Outcome-Based Education (OBE), di mana mahasiswa memiliki peran sentral dalam menentukan arah pembelajaran mereka. Penting untuk dicatat bahwa MBKM bukanlah kewajiban, melainkan hak mahasiswa untuk mengembangkan diri mereka secara lebih mandiri.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr. Danial, M.Ag., dan dihadiri oleh para peserta dari berbagai unsur, termasuk wakil dekan, ketua jurusan, dan admin aplikasi Merpati dari fakultas-fakultas di lingkungan IAIN Lhokseumawe. Acara juga dihadiri oleh perwakilan dari LPM IAIN Langsa.

Dalam acara ini Dr. Irham Falahudin, M.Si. dari UIN Raden Fatah Palembang tampil sebagai narasumber utama, yang membahas isu-isu terkini seputar MBKM dan berbagi pengalaman dalam pelaksanaan MBKM. Bertindak sebagai pembawa acara Lisa M.Pd, sementara moderator pada hari pertama dipandu oleh Sarah Fadila, M.Pd., dan dilanjutkan oleh Dr. Agus Salim Salabi, M.A. pada hari kedua.

Adapun MBKM bertujuan untuk: 1) meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dengan memastikan relevansi kurikulum dan pengembangan kompetensi mahasiswa sesuai dengan tuntutan zaman, 2) memberikan mahasiswa otonomi dalam mengelola pembelajaran yang memungkinkan mereka untuk mengejar minat dan bakat pribadi, 3) mengembangkan soft skill seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kerja sama dalam dunia kerja.

Pelaksanaan MBKM yang baik diharapkan memberikan manfaat signifikan untuk: 1) menciptakan mahasiswa yang lebih mandiri dalam mengelola pembelajaran dan pengembangan diri mereka sendiri, 2) meningkatkan lulusan IAIN Lhokseumawe yang memiliki daya saing di pasar kerja, dan 3) mengembangkan karier mahasiswa yang lebih baik dan memenuhi potensi mereka.

Melalui kegiatan “Juknis Pelaksanaan MBKM,” Ketua LPM, Dr. Zulfikar Ali Buto, M.A. berharap agar peserta dan seluruh komunitas pendidikan di IAIN Lhokseumawe memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep dan pelaksanaan MBKM sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, diharapkan akan terjalin kerja sama yang erat antara fakultas, jurusan, dan berbagai pihak, termasuk pemerintah, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk mengoptimalkan pelaksanaan MBKM. Semua ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi MBKM sebagai alat untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi dan membuka peluang yang lebih luas bagi mahasiswa untuk meraih kesuksesan dalam pendidikan dan karier. (Sek.lpm)